Obsessed, obsessed, obsessed....!
Badger Tangerine Breeze Body & Lip Balm ini memang super. Wajib dicoba! Selain harganya terjangkau banget (harga aslinya cuma sekitar US$4 alias Rp 37,000 saja), lip balm ini benar-benar ampuh melembabkan deh. Tidak cuma itu, baunya juga enak banget, seperti jeruk segar. Nyam nyam...
Kandungan utama lip balm ini adalah extra virgin olive oil, beeswax, castor oil, dan sederet ekstrak+ essential oils dari tumbuhan yang bermanfaat, termasuk aloe vera, rosehip, tangerine, jeruk, grapefruit, dan sage. Semuanya 100% certified organic! Selain organik, Badger Company juga adalah sebuah perusahaan keluarga yang ramah secara sosial dengan mengutamakan keluarga dan mengandalkan komunitas di sekitarnya.
Oh, what not to love!
Seperti biasa, produk sebagus ini belum masuk ke Indonesia, tapi sudah ada di Singapur dan Malaysia. Silakan browsing sendiri ya lokasinya biar saya nggak dikira promosi. Tapi yang jelas, wajib dicoba...! (iya.. iya..!)
Living a balanced and healthy life is one thing I always believe in. For me, that translates to live a natural life: eating good food, enjoying physicial activities, embracing nature, and, most importantly, a positive spirit!
Friday, March 30, 2012
Thursday, March 29, 2012
L'Occitane Desert Rose Organic Shea Lip Balm
Lip balm, buat saya, adalah bagian dari 4 sehat 5 sempurna (karena nggak minum susu, 5 sempurnanya diganti lip balm. Lebai yah). Tapi beneran, saya selalu ngantongin lip balm ke mana-mana, termasuk ke business meeting. Makanya saya lebih suka lip balm yang bentuknya tube maupun dalam kaleng kecil, bukan stick. Tiap saat bibir terasa kering, langsung taruh sedikit di jari (diam-diam di bawah meja) dan mengoleskannya bergaya seolah-olah bibir lagi gatal. Biar nggak kelihatan kemayu banget...
Karena seringnya pakai, saya yakin saya sering banget nelan lip balm. Makanya benar-benar penting untuk beli lip balm yang natural.
L'Occitane Desert Rose Organic Shea Lip Balm ini di-klaim sebagai kosmetik 100% natural and organik yang sudah disertifikasi ole Ecocert (badan sertifikasi Eropa). Mengandung shea butter, rosa damascena oil, dan juga vitamin E. Ada kandungan "fragrance" nya yang sayang tidak dijelaskan lebih detail (saya berprasangka baik aja, soalnya mereka menyebut 100% natural).
Walapun baunya enak, lipbalm ini harganya lumayan mahal buat saya (Rp 150K huhuhuhuhu) dan daya melembabkannya biasa-biasa aja. Untung kemasannya cantik jadi agak menghibur buat dilihat. Overall, saya lebih suka Badger Balm Tangerine (next post).
Karena seringnya pakai, saya yakin saya sering banget nelan lip balm. Makanya benar-benar penting untuk beli lip balm yang natural.
L'Occitane Desert Rose Organic Shea Lip Balm ini di-klaim sebagai kosmetik 100% natural and organik yang sudah disertifikasi ole Ecocert (badan sertifikasi Eropa). Mengandung shea butter, rosa damascena oil, dan juga vitamin E. Ada kandungan "fragrance" nya yang sayang tidak dijelaskan lebih detail (saya berprasangka baik aja, soalnya mereka menyebut 100% natural).
Walapun baunya enak, lipbalm ini harganya lumayan mahal buat saya (Rp 150K huhuhuhuhu) dan daya melembabkannya biasa-biasa aja. Untung kemasannya cantik jadi agak menghibur buat dilihat. Overall, saya lebih suka Badger Balm Tangerine (next post).
Dr Bronner Rose Liquid Castille Soap
Setelah bertahun-tahun secara nggak sadar pakai berbagai bahan kimia nggak jelas untuk mandi, saya dengan bangga menyatakan sekarang saya mandi pakai sabun! Hanya sabun!
Sabun dr.Bronner ini sudah dibuat oleh dr.Bronner dan keluarganya sejak tahun 1948. Karena concentrated, cukup dipakai sedikit saja sudah berbusa. Wanginya bunga mawarnya pun lembut dan segar (jangan mengharapkan wangi yang terlalu spektakuler ya, itu malah nggak alami). Di kulit terasa enak, selain untuk badan saya juga pakai untuk wajah dan oke-oke saja.
Sabun ini dibuat dari olive oil, coconut oil, jojoba oil, dan hemp oil*, yang semuanya disertifikasi organik. Ada tambahan vitamin E dan asam sitrat yang saya rasa untuk menetralkan sabun yang bersifat agak basa sehingga lebih lembut di kulit. Asam sitrat ini secara natural terkandung di jeruk dan lemon. Oh ya, dr.Bronner juga sudah bergabung dengan Campaign for Safe Cosmetics, jadi makin pede pakainya.
Sayangnya, sabun dr.Bronner belum ada di Indonesia, tapi bisa dibeli di Singapura. Saya sih nitip teman yang pulang dari Eropa (hehehe, hobi nitip belum sembuh) dan order online. Harganya lumayan terjangkau, sekitar $15 untuk 475 mL/ setengah liter kurang sedikit. Itu bisa tahan sampai tiga bulan lebih lo, karena concentrated banget. Btw, selain yang rose, ada juga yang peppermint, levender, dan unscented.
*Sebagai catatan, proses pembuatan sabun itu adalah proses reaksi antara minyak/lemak dengan sodium/potassium hidroksida, menjadi sabun dan gliserin. Jadi kalau ada yang klaim kalau sabunnya tidak dibuat dengan sodium/potassium hidroksida, itu namanya bercanda, guyonan.
Sabun dr.Bronner ini sudah dibuat oleh dr.Bronner dan keluarganya sejak tahun 1948. Karena concentrated, cukup dipakai sedikit saja sudah berbusa. Wanginya bunga mawarnya pun lembut dan segar (jangan mengharapkan wangi yang terlalu spektakuler ya, itu malah nggak alami). Di kulit terasa enak, selain untuk badan saya juga pakai untuk wajah dan oke-oke saja.
Sabun ini dibuat dari olive oil, coconut oil, jojoba oil, dan hemp oil*, yang semuanya disertifikasi organik. Ada tambahan vitamin E dan asam sitrat yang saya rasa untuk menetralkan sabun yang bersifat agak basa sehingga lebih lembut di kulit. Asam sitrat ini secara natural terkandung di jeruk dan lemon. Oh ya, dr.Bronner juga sudah bergabung dengan Campaign for Safe Cosmetics, jadi makin pede pakainya.
Sayangnya, sabun dr.Bronner belum ada di Indonesia, tapi bisa dibeli di Singapura. Saya sih nitip teman yang pulang dari Eropa (hehehe, hobi nitip belum sembuh) dan order online. Harganya lumayan terjangkau, sekitar $15 untuk 475 mL/ setengah liter kurang sedikit. Itu bisa tahan sampai tiga bulan lebih lo, karena concentrated banget. Btw, selain yang rose, ada juga yang peppermint, levender, dan unscented.
*Sebagai catatan, proses pembuatan sabun itu adalah proses reaksi antara minyak/lemak dengan sodium/potassium hidroksida, menjadi sabun dan gliserin. Jadi kalau ada yang klaim kalau sabunnya tidak dibuat dengan sodium/potassium hidroksida, itu namanya bercanda, guyonan.
Dangerous Chemicals in Our Cosmetics
Kenapa sih saya sekarang selalu ngotot organic, natural?
Selama ini saya selalu jadi cosmetic junkie. Semua merek dan tipe kosmetik dicobain (walaupun hasilnya tampang saya tetap gitu-gitu aja, hehehe). Tapi setelah tersadar, bahwa kosmetik yang kita pergunakan tiap hari itu ternyata banyak mengandung bahan berbahaya, saya bertobat deh.
Tekad saya yang lain, mau share dengan teman-teman tentang bahan berbahaya di kosmetik dan menghindarinya. Maaf ya, di sini banyak nama-nama kimia. Tapi, kita harus tahu karena ini demi kesehatan kita dan orang-orang yang kita sayangi juga! Setelah baca list ini, silakan cek semua kosmetik Anda (termasuk shampoo, body lotion, shower gel, foundation, dll). Jangan percaya klaim di kemasan yang menyebut "natural", "alami" (sama aja kali), tapi cek dulu kandungannya. Saya juga sarankan untuk riset sendiri lebih lanjut di web. Web favorit saya adalah web nya David Suzuki foundation.
Daftar di bawah ini saya pilih dari yang paling banyak ditemukan di kosmetik dan produk personal care kita.
Top 5 bahan kimia berbahaya di kosmetik/ personal care products:
1- Paraben
Paraben digunakan sebagai pengawet dan ada di sekitar 75%-90% kosmetik yang kita gunakan. Paraben di kometik ada bermacam jenisnya, contohnya: Methylparaben, butylparaben, propylparaben, dsb. Paraben dikategorikan mengganggu sistim hormonal, karena bersifat xenoestrogen (memiliki sifat yang mirip dengan estrogen, hormon primer wanita). Estrogen yang berlebihan dikaitkan dengan kanker payudara, endometriosis, kanker prostat.
2-Phtalate
Phtalate sering digunakan di cat kuku supaya lebih tahan lama, juga menjadi komponen parfum.
Seperti paraben, phtalate dikategorikan sebagai xenoestrogen; mengganggu sistim hormonal, mengurangi kesuburan, dan berbahaya bagi janin.
Kalau digunakan sebagai parfum/ pewangi, biasanya di label tidak disebutkan kalau mengandung phtalate, hanya "fragrance" atau "parfume" saja, sehingga sulit dideteksi. Sebaiknya, hindari produk yang hanya mencantumkan "fragrance" atau "parfume" saja di kandungannya, tanpa detail lebih lanjut.
3-Formaldehyde
Formaldehyde itu sama dengan formalin. Karsinogenik alias menyebabkan kanker! Beberapa produk cat kuku dan penguat kuku masih mengandung formaldehyde, jadi tolong cek labelnya baik-baik.
4-Sodium Lauryl Sulphate dan Sodium Laureth Sulphate
Digunakan di shampoo, sabun cair, dan berbagai macam produk pembersih lainnya, sebagai pengganti sabun. Sodium Lauryl Sulphate (SLS) sudah jelas dikategorikan sebagai iritan, menghilangkan kelembaban alami kulit dan menjadikannya kering. Untuk menjadikannya lebih lembut, produsen kosmetik memproses SLS lebih lanjut menjadi Sodium Laureth Sulphate (SLES). Sayangnya, meskipun lebih lembut, proses ini potensial menjadikan SLES terkontaminasi 1,4 dioxane* yang dikenal karsinogenik, menyebabkan cacat lahir, racun bagi syaraf (neurotoxin), dan racun bagi ginjal.
5-DEA (diethanolamine), TEA (triethanolamine), MEA (monoethanolamide)
Digunakan untuk membuat kosmetik terasa "creamy" dan menghasilkan busa. Berpotensi membentuk nitrosamines yang tergolong karsinogenik (menyebabkan kanker).
*selain SLES, produk yang mengandung PEG (polyethylene glycol) dan propylene glycol juga berpotensi tercemar 1,4 dioxane
Top dangerous chemicals (lebih komplit dari yang di atas, dan diulas lebih detail) ada di sini
Selama ini saya selalu jadi cosmetic junkie. Semua merek dan tipe kosmetik dicobain (walaupun hasilnya tampang saya tetap gitu-gitu aja, hehehe). Tapi setelah tersadar, bahwa kosmetik yang kita pergunakan tiap hari itu ternyata banyak mengandung bahan berbahaya, saya bertobat deh.
Tekad saya yang lain, mau share dengan teman-teman tentang bahan berbahaya di kosmetik dan menghindarinya. Maaf ya, di sini banyak nama-nama kimia. Tapi, kita harus tahu karena ini demi kesehatan kita dan orang-orang yang kita sayangi juga! Setelah baca list ini, silakan cek semua kosmetik Anda (termasuk shampoo, body lotion, shower gel, foundation, dll). Jangan percaya klaim di kemasan yang menyebut "natural", "alami" (sama aja kali), tapi cek dulu kandungannya. Saya juga sarankan untuk riset sendiri lebih lanjut di web. Web favorit saya adalah web nya David Suzuki foundation.
Daftar di bawah ini saya pilih dari yang paling banyak ditemukan di kosmetik dan produk personal care kita.
Top 5 bahan kimia berbahaya di kosmetik/ personal care products:
1- Paraben
Paraben digunakan sebagai pengawet dan ada di sekitar 75%-90% kosmetik yang kita gunakan. Paraben di kometik ada bermacam jenisnya, contohnya: Methylparaben, butylparaben, propylparaben, dsb. Paraben dikategorikan mengganggu sistim hormonal, karena bersifat xenoestrogen (memiliki sifat yang mirip dengan estrogen, hormon primer wanita). Estrogen yang berlebihan dikaitkan dengan kanker payudara, endometriosis, kanker prostat.
2-Phtalate
Phtalate sering digunakan di cat kuku supaya lebih tahan lama, juga menjadi komponen parfum.
Seperti paraben, phtalate dikategorikan sebagai xenoestrogen; mengganggu sistim hormonal, mengurangi kesuburan, dan berbahaya bagi janin.
Kalau digunakan sebagai parfum/ pewangi, biasanya di label tidak disebutkan kalau mengandung phtalate, hanya "fragrance" atau "parfume" saja, sehingga sulit dideteksi. Sebaiknya, hindari produk yang hanya mencantumkan "fragrance" atau "parfume" saja di kandungannya, tanpa detail lebih lanjut.
3-Formaldehyde
Formaldehyde itu sama dengan formalin. Karsinogenik alias menyebabkan kanker! Beberapa produk cat kuku dan penguat kuku masih mengandung formaldehyde, jadi tolong cek labelnya baik-baik.
4-Sodium Lauryl Sulphate dan Sodium Laureth Sulphate
Digunakan di shampoo, sabun cair, dan berbagai macam produk pembersih lainnya, sebagai pengganti sabun. Sodium Lauryl Sulphate (SLS) sudah jelas dikategorikan sebagai iritan, menghilangkan kelembaban alami kulit dan menjadikannya kering. Untuk menjadikannya lebih lembut, produsen kosmetik memproses SLS lebih lanjut menjadi Sodium Laureth Sulphate (SLES). Sayangnya, meskipun lebih lembut, proses ini potensial menjadikan SLES terkontaminasi 1,4 dioxane* yang dikenal karsinogenik, menyebabkan cacat lahir, racun bagi syaraf (neurotoxin), dan racun bagi ginjal.
5-DEA (diethanolamine), TEA (triethanolamine), MEA (monoethanolamide)
Digunakan untuk membuat kosmetik terasa "creamy" dan menghasilkan busa. Berpotensi membentuk nitrosamines yang tergolong karsinogenik (menyebabkan kanker).
*selain SLES, produk yang mengandung PEG (polyethylene glycol) dan propylene glycol juga berpotensi tercemar 1,4 dioxane
Top dangerous chemicals (lebih komplit dari yang di atas, dan diulas lebih detail) ada di sini
Philosophy The Supernatural Airbrushed Canvas SPF 15
Ladies: this is a mineral powder foundation (sebelum bingung, karena namanya agak bombastis)
But it does deliver.
Saya terobsesi mencoba foundation ini setelah membaca buku "Skintype Solution" tulisan dr Leslie Baumann. Katanya sih cocok untuk kulit sensitif dan berminyak. Jadinya saya nitip The Supernatural Airbrushed ke teman yang traveling ke US. Sayangnya, Philosophy belum punya gerai di Indonesia, Malaysia, maupun Singapore. Adanya di Bangkok (kalau ada yang tahu update terbaru, kabarin ya).
Karena harganya lumayan mahal, $35, saya agak kecewa ketika menerima barang titipan saya: kecil banget. Benar-benar kecil! Tapi whoaaa, waktu saya pakai, saya langsung sadar, satu wadah kecil ini mungkin bisa tahan lebih dari 6 bulan! Sedikit saja dipakai, goes a long way. Coverage-nya bisa dibandingkan dengan foundation yang dulu saya pakai, MAC Studio Fix Liquid. Hasilnya juga seperti yang dijanjikan di namanya: airbrushed. I just love it.
Untuk penggunaan, saya memilih menggunakan mineral powder brush (dari The Body Shop), ketimbang menggunakan sponge applicator yang datang bersama kemasan aslinya. Soalnya kalau pakai sponge applicator ini, agak susah mengontrol jumlah powder foundation dan hasilnya sering terlalu tebal (denok denok, kata Ibu saya). Dengan mineral powder brush, cukup ditaruh sedikit di dahi, hidung, pipi, dan dagu, blend, buff, dan voila! Cantik deh! (memuji diri sendiri?? kasian banget)
Kalau mau super matte, saya pakai (sedikit) bedak powder, tapi biasanya sih nggak usah pakai bedak lagi juga udah oke. Terus juga sudah SPF 15, jadi melindungi terhadap matahari. What not to love!
Oh iya, saya belinya yang warna "sand". Beruntung banget, ternyata cocok dengan warna kulit saya yang medium kecoklatan dengan undertone kuning (note: orang asia undertone nya pasti kuning ya).
Sekarang, yang terpenting, kandungannya...
The Supernatural Airbrushed Canvas bebas paraben, phtalate, dan talc. Mengandung bismuth oxyde, bahan yang sering diperdebatkan karena bisa mengakibatkan iritasi. Biasanya bismuth oxychloride ditambahkan ke kosmetik karena memberikan "glow" effect. Tergantung jenis kulit, bismuth oxychloride bisa mengakibatkan iritasi. Banyak juga yang tidak sensitif seperti saya, tidak bereaksi.
Kandungan lain di foundation ini Triethoxycaprylylsilane, Phenoxyethanol, Silica, and Sodium Dehydroacetate, yang ditambahkan untuk mencegah perkembangan bakteri. Istilah lainnya: pengawet! Memang dilema sih, kosmetik itu kan harus bebas mikroba, makanya pengawet diperlukan. Tapi pada saat bersamaan, banyak pengawet yang memberikan efek negatif pada manusia. Triethoxycaprylylsilane, Phenoxyethanol, Silica, and Sodium Dehydroacetate, secara umum dikategorikan aman dan diizinkan untuk kosmetik. Tapi, kalau ada kosmetik yang tidak mengandung bahan tersebut pastinya saya mau mencoba!
Jadi, foundation ini sekarang adalah my new best friend setelah bertahun-tahun menggunakan MAC Studio Fix (yang mengandung paraben, EDTA, dll dll... setelah saya sadar langsung masuk tong sampah).
Ada satu lagi brand mineral foundation yang ingin saya coba karena 100% natural, yaitu Alima. Nanti deh, enam bulan lagi setelah Philosophy The Supernatural Airbrushed Canvas SPF 15- nya habis!
But it does deliver.
Saya terobsesi mencoba foundation ini setelah membaca buku "Skintype Solution" tulisan dr Leslie Baumann. Katanya sih cocok untuk kulit sensitif dan berminyak. Jadinya saya nitip The Supernatural Airbrushed ke teman yang traveling ke US. Sayangnya, Philosophy belum punya gerai di Indonesia, Malaysia, maupun Singapore. Adanya di Bangkok (kalau ada yang tahu update terbaru, kabarin ya).
Karena harganya lumayan mahal, $35, saya agak kecewa ketika menerima barang titipan saya: kecil banget. Benar-benar kecil! Tapi whoaaa, waktu saya pakai, saya langsung sadar, satu wadah kecil ini mungkin bisa tahan lebih dari 6 bulan! Sedikit saja dipakai, goes a long way. Coverage-nya bisa dibandingkan dengan foundation yang dulu saya pakai, MAC Studio Fix Liquid. Hasilnya juga seperti yang dijanjikan di namanya: airbrushed. I just love it.
Untuk penggunaan, saya memilih menggunakan mineral powder brush (dari The Body Shop), ketimbang menggunakan sponge applicator yang datang bersama kemasan aslinya. Soalnya kalau pakai sponge applicator ini, agak susah mengontrol jumlah powder foundation dan hasilnya sering terlalu tebal (denok denok, kata Ibu saya). Dengan mineral powder brush, cukup ditaruh sedikit di dahi, hidung, pipi, dan dagu, blend, buff, dan voila! Cantik deh! (memuji diri sendiri?? kasian banget)
Kalau mau super matte, saya pakai (sedikit) bedak powder, tapi biasanya sih nggak usah pakai bedak lagi juga udah oke. Terus juga sudah SPF 15, jadi melindungi terhadap matahari. What not to love!
Oh iya, saya belinya yang warna "sand". Beruntung banget, ternyata cocok dengan warna kulit saya yang medium kecoklatan dengan undertone kuning (note: orang asia undertone nya pasti kuning ya).
Sekarang, yang terpenting, kandungannya...
The Supernatural Airbrushed Canvas bebas paraben, phtalate, dan talc. Mengandung bismuth oxyde, bahan yang sering diperdebatkan karena bisa mengakibatkan iritasi. Biasanya bismuth oxychloride ditambahkan ke kosmetik karena memberikan "glow" effect. Tergantung jenis kulit, bismuth oxychloride bisa mengakibatkan iritasi. Banyak juga yang tidak sensitif seperti saya, tidak bereaksi.
Kandungan lain di foundation ini Triethoxycaprylylsilane, Phenoxyethanol, Silica, and Sodium Dehydroacetate, yang ditambahkan untuk mencegah perkembangan bakteri. Istilah lainnya: pengawet! Memang dilema sih, kosmetik itu kan harus bebas mikroba, makanya pengawet diperlukan. Tapi pada saat bersamaan, banyak pengawet yang memberikan efek negatif pada manusia. Triethoxycaprylylsilane, Phenoxyethanol, Silica, and Sodium Dehydroacetate, secara umum dikategorikan aman dan diizinkan untuk kosmetik. Tapi, kalau ada kosmetik yang tidak mengandung bahan tersebut pastinya saya mau mencoba!
Jadi, foundation ini sekarang adalah my new best friend setelah bertahun-tahun menggunakan MAC Studio Fix (yang mengandung paraben, EDTA, dll dll... setelah saya sadar langsung masuk tong sampah).
Ada satu lagi brand mineral foundation yang ingin saya coba karena 100% natural, yaitu Alima. Nanti deh, enam bulan lagi setelah Philosophy The Supernatural Airbrushed Canvas SPF 15- nya habis!
Wednesday, March 28, 2012
Mustika Ratu Olive Oil
Sebagai orang Indonesia, saya termasuk yang lumayan percaya sama Mustika Ratu. Soalnya takjub ngelihat Mooryati Soedibyo sudah 84 dan masih fabulous!
Mustika Ratu "Minyak Zaitun" kemasannya botol plastik 175 mL dengan tutup khas Mustika Ratu (yang dari jaman saya kecil masih lestari). Harganya lumayan murah, kayaknya nggak sampai Rp 25,000. Saya pakai buat apa saja: mulai untuk massage, body lotion, nail & cuticle lotion, eye make up remover, pelembab rambut, moisturizer wajah dan leher, sampai pelembab bibir. Tinggal belum dipakai buat goreng telor aja nih...
Memang sih terasa agak berminyak kalau memakai Olive oil ini untuk menggantikan body lotion (namanya juga minyak!). Tapi, mengingat kandungannya yang serba alami dan simpel, pastinya jauhhhhhh lebih bagus dari body lotion biasa!
Kandungannya cuma olive oil, sedikit rose & jasmine essential oils, memberi minyak ini wangi floral yang lembut. Di dalamnya juga dicemplungkan beberapa biji mojokeling (chebulae fructus). Katanya sih memberikan efek melembabkan, walaupun saya nggak terlalu yakin. Tapi jadi kelihatan eksotik sih :)
Satu hal kecil yang saya kurang suka, adalah kemasannya. Karena menggunakan botol plastik dengan tutup ulir, kalau dipakai selalu tumpah ke sana ke sini, dan paling menyebalkan selalu bocor kalau dibawa traveling. Semoga saja Mustika Ratu punya rencana mempercantik kemasannya, kalau bisa pakai pump. Biar bisa bersaing sama produk natural luar negeri karena kualitasnya oke!
Jadi sekarang saya pakai Mustika Ratu Olive Oil untuk di rumah, tapi kalau pas traveling dengan menyesal terpaksa ditinggalkan deh...
Mustika Ratu "Minyak Zaitun" kemasannya botol plastik 175 mL dengan tutup khas Mustika Ratu (yang dari jaman saya kecil masih lestari). Harganya lumayan murah, kayaknya nggak sampai Rp 25,000. Saya pakai buat apa saja: mulai untuk massage, body lotion, nail & cuticle lotion, eye make up remover, pelembab rambut, moisturizer wajah dan leher, sampai pelembab bibir. Tinggal belum dipakai buat goreng telor aja nih...
Memang sih terasa agak berminyak kalau memakai Olive oil ini untuk menggantikan body lotion (namanya juga minyak!). Tapi, mengingat kandungannya yang serba alami dan simpel, pastinya jauhhhhhh lebih bagus dari body lotion biasa!
Kandungannya cuma olive oil, sedikit rose & jasmine essential oils, memberi minyak ini wangi floral yang lembut. Di dalamnya juga dicemplungkan beberapa biji mojokeling (chebulae fructus). Katanya sih memberikan efek melembabkan, walaupun saya nggak terlalu yakin. Tapi jadi kelihatan eksotik sih :)
Satu hal kecil yang saya kurang suka, adalah kemasannya. Karena menggunakan botol plastik dengan tutup ulir, kalau dipakai selalu tumpah ke sana ke sini, dan paling menyebalkan selalu bocor kalau dibawa traveling. Semoga saja Mustika Ratu punya rencana mempercantik kemasannya, kalau bisa pakai pump. Biar bisa bersaing sama produk natural luar negeri karena kualitasnya oke!
Jadi sekarang saya pakai Mustika Ratu Olive Oil untuk di rumah, tapi kalau pas traveling dengan menyesal terpaksa ditinggalkan deh...
Jurlique Rose Body Care Lotion
Body lotion ini saya beli di Singapore airport waktu saya traveling dan lupa bawa olive body oil yang biasa saya pakai. Harganya bikin mata saya kedutan sebelah, dan saya sempat berpikir satu-dua-tiga-empat kali sebelum beli. Mahal banget! Saya lalu berpikir: lebih baik beli yang mahal tapi aman, ketimbang menaruh bahan kimia beracun di badan saya! (alasan sih, kalau sudah kepingin beli biasanya saya pasti dapat alasan)
Lotion ini ringan, lembut, dan melembabkan kulit saya yang kering, walaupun pakainya sedikit saja. Botolnya juga bagus banget, terus ada pump-nya yang praktis. Setelah pakai lotion ini, pacar langsung tanya "What parfume are you using? The smell reminds me of my childhood, in the spring when people distilled roses" (kayaknya baru pertama kali dalam hidup dia jadi puitis begini, terus juga baru sekali ini perhatian kalau saya pakai barang baru. Jadi ini benar-benar serius)
Saya langsung berpikir, mungkin saya akan pakai lotion ini seumur hidup....
Nah, sekarang kandungannya: Lotion ini mengandung semua yang baik dan sehat, termasuk green tea, grape seed, daisy, violet, rose, turmeric, dan madu. Pantesan wanginya enak banget!
Terus juga nggak mengandung phtalate, petroleum derivative (hasil olahan minyak bumi), maupun paraben. Namun, lotion ini mengandung Sodium Hydroxymethylglycinate sebagai pengawet; bahan yang diperdebatkan para naturalis di mana-mana. Perlu dicatat Sodium Hydroxymethylglycinate digunakan dalam jumlah sangat kecil dan diizinkan di Eropa sampai konsentrasi 0.5%. Sodium Hydroxymethylglycinate diperdebatkan karena bisa menimbulkan iritasi.
Karena Jurlique Rose Body Lotion ini membuat kulit saya lembab (dan juga happy karena wanginya yang enak), tampaknya saya nggak sensitif dengan Sodium Hydroxymethylglycinate.
Saya sih suka banget sama Jurlique Rose Body Lotion ini, tapi saya pakainya jarang-jarang. Terutama buat traveling saja karena packagingnya yang praktis. Di hari biasa saya lebih suka pakai Mustika Ratu Olive oil atau Shealife Cocoa butter body balm, yang kandungannya benar-benar 100% cuma minyak zaitun, cocoa butter, dan shea butter, tanpa tambahan apa-apa.
Lotion ini ringan, lembut, dan melembabkan kulit saya yang kering, walaupun pakainya sedikit saja. Botolnya juga bagus banget, terus ada pump-nya yang praktis. Setelah pakai lotion ini, pacar langsung tanya "What parfume are you using? The smell reminds me of my childhood, in the spring when people distilled roses" (kayaknya baru pertama kali dalam hidup dia jadi puitis begini, terus juga baru sekali ini perhatian kalau saya pakai barang baru. Jadi ini benar-benar serius)
Saya langsung berpikir, mungkin saya akan pakai lotion ini seumur hidup....
Nah, sekarang kandungannya: Lotion ini mengandung semua yang baik dan sehat, termasuk green tea, grape seed, daisy, violet, rose, turmeric, dan madu. Pantesan wanginya enak banget!
Terus juga nggak mengandung phtalate, petroleum derivative (hasil olahan minyak bumi), maupun paraben. Namun, lotion ini mengandung Sodium Hydroxymethylglycinate sebagai pengawet; bahan yang diperdebatkan para naturalis di mana-mana. Perlu dicatat Sodium Hydroxymethylglycinate digunakan dalam jumlah sangat kecil dan diizinkan di Eropa sampai konsentrasi 0.5%. Sodium Hydroxymethylglycinate diperdebatkan karena bisa menimbulkan iritasi.
Karena Jurlique Rose Body Lotion ini membuat kulit saya lembab (dan juga happy karena wanginya yang enak), tampaknya saya nggak sensitif dengan Sodium Hydroxymethylglycinate.
Saya sih suka banget sama Jurlique Rose Body Lotion ini, tapi saya pakainya jarang-jarang. Terutama buat traveling saja karena packagingnya yang praktis. Di hari biasa saya lebih suka pakai Mustika Ratu Olive oil atau Shealife Cocoa butter body balm, yang kandungannya benar-benar 100% cuma minyak zaitun, cocoa butter, dan shea butter, tanpa tambahan apa-apa.
Subscribe to:
Posts (Atom)